Thursday, December 22, 2011

Titik Tertinggi

Jangankan ngepost, membuka blog ini saja sudah lama tidak saya lakukan.
Saat ini, yang saya rasakan cuma satu, L.E.L.A.H.
Mungkin ikhlas saya untuk melakukan semuanya masih sangat kecil, lelahnya sangat terasa.
Yang saya inginkan sekarang cuma satu, pulang ke rumah, bercerita bersama mama, dan menikmati hari tanpa segala urusan ini.
Paling tidak, saya butuh sandaran untuk melepaskan kepenatan ini. Saya lelah.

saya butuh MAMA, saya butuh ISTIRAHAT, saya butuh KAMU.




sumber gambar: worldofmaul.blogspot.com/2011/04/titik-jenuh.html

Monday, August 1, 2011

The Time

Hari ini, 1 agustus, bertepatan sama hari gajian gw dan hari pertama puasa. Seengganya, buka puasa pertama gw ntar ga kan sedih-sedih amat..hihihi..

Gw lagi mau cerita soal patah hati. Ya, gw ga kan muna kalo gw baek-baek aja. Sesedikit apapun itu, gw lagi sedih. Gimana gw harus ngejelasin rasa, ketika seseorang udah nempel di pikiran gw tiap hari, ketika jealous udah mulai ada waktu dia hangout sama temen-temennya, ketika gw udah mulai bermimpi memiliki, ketika gw bahkan udah ngerasa sayang sama keluarganya, ketika gw udah mulai menyebut namanya dalam istikharah gw, dan ketika itu pula dia memutuskan untuk menyerah dan pergi.

Okay, dia pergi karena ngerasa kita sangat berbeda. Dia "sangat" -percayalah, gw memakai tanda kutip karena itu sangat yang sangat sekali- pencemburu, dan gw sangat supel. Tw dimana masalahnya? Gw adalah orang yang gampang deket sama siapapun itu, even the new one. Dan dia ga suka itu, dia selalu memikirkan hal-hal buruk yang akan kejadian sama gw dan siapapun yang dia cemburui. Mungkin rata-rata bakal bilang "itu tandanya dia cinta mati sama lo!". Awalnya gw nerima, tapi helooo, apa iya segitu cemburunya ampe dia pernah ngebiarin gw di Jakarta sendirian malem-malem padahal dia yang minta gw buat kesana? Dan padahal lagi, gw sebenernya bisa langsung balik ke Bandung dengan nyaman instead of balik malem dan nyampe jam 12an tengah malem karena diterlantarkan. Huft.. But i dont know, gw tetep bisa untuk baik-baik aja sama dia abis kejadian itu.

Ada beberapa orang yang bisa bikin dia jealous setengah mati dan nyuekin gw untuk beberapa saat. Tapi semarah apapun dia, dia pasti calm down lagi, dan balik senyum lagi ke gw. Gw ga bermaksud membela diri dengan menyalahkan sifat dia itu, gw mungkin memang terlalu supel, tapi apa iya sesulit itu dia untuk percaya sama gw? Yaa, kita memang tidak ada status atau apalah, tapi setelah banyak hal dan emosi yang melibatkan kita berdua, apa gw masih tidak bisa dipercaya?

Sementara dari awal gw selalu menunjukkan diri gw sebenarnya ke dia, gw selalu bilang apa adanya, dia tw pasti seperti apa gw..dan dia memilih tetap bertahan. Ga salah donk, kalo gw ngerasa sakit begitu tiba-tiba suatu pagi dia bilang, "kita pisah saja ya". Menurut dia, keputusan untuk mundur dan menyerah semata-mata karena dia merasa ga kuat lagi atas perbedaan kami. Padahal, belum lama dia bicara gini ke gw "Aku tw kita sangat berbeda, tapi semoga Allah menyatukan kita dengan keikhlasan menerima semuanya". Manis banget ga? dan sekarang?? Boooom, hilang sudah. 

Selang beberapa hari dia minta kita pisah, yg gw terima, dia bilang dia mau mengusahakan bersama cewe lain. Damn! Gw berasa kaya ditampar! Hei u, ini baru berapa hariii..ga nyampe seminggu! Tapi alasan dia adalah, "dulu kan kamu yang selalu nyuruh aku buat nyari yang lain" yang langsung gw jawab "iya, aku yang nyuruh kamu nyari yang lain, itu karena aku tw pasti, kamu ingin menikah dalam waktu dekat, sedangkan aku belum tw kapan aku akan siap untuk itu". Well, menurut gw, alasan dia jadi keluar dari konteks masalah kami. Tadinya, gw masi ingin mengusahakan dia, mengusahakan kami, supaya gw bisa menyebut namanya dalam istikharah gw selama bulan Ramadhan ini. Tapi kata-kata dia "iya, sekarang aku ada yang lain. Temen lama, tiba-tiba muncul di pesbuk" kemaren cukup menjadi pukulan buat gw dan menelan semua harapan untuk melanjutkan usaha. This is really a blow buat gw, karena sehari sebelum dia minta pisah itu, semua masi baik-baik saja, sangat normal malah. Haah, ga ada lagi yang bisa gw lakuin, so gw terima saja.
Bila kata-kata tak lagi menjadi bermakna
Apalagi yang kulakukan
Bila syair dan nada tak jua lumpuhkan hatimu
Apalagi yang kulakukan
Seluruh jiwa raga kuserahkan
Hanya kepadamu, semangat hidupku
Apa saja pasti kan kulakukan
Hanyalah untukmu, harapan hidupku

Bila semua daya telah kukerahkan tuk hatimu
Apalagi yang kulakukan
_jikustik, apalagi yang kulakukan_


Yaa..lebaaay..gw ga sesedih itu, tapi itu lirik paling pas bwt gw sekarang.
Gw ga kan lama-lama ada di area seperti ini. Gimanapun, gw ga mau nyiksa diri. Beberapa waktu terakhir, gw selalu berhasil mensugesti diri buat berpikir positif sampe gw enjoy sama kerjaan gw. Lantas kenapa gw ga kan berhasil dalam masalah satu ini? And hell yeah, i'm smart, i'm sweet (i would like to say that i'm sweet instead of beautiful :D ), i have my own money, i'm care, i'm needy (man loves a needy girl, doesn't them? hihi), i'm strong, i'm friendly, i'm unique (susah loh nyari orang kaya gw) dan salah seorang senior gw di kantor pernah bilang "kamu dek, punya 7 kekuatan buat ngancurin hati seorang cowo". Hahaahha..gw ga tw itu maksudnya apa, positif ato negatif, tapi dalam konteks ini, gw akan anggap itu positif.
Cukup jual dirinya..hihihi..*semoga gw ga diitung sombong. Aamiin. Demi Tuhan, gw selalu berdoa dijauhkan dari sifat sombong.  Buat gw, ini ga bermaksud membanggakan diri ato apa-yakinlah kalo gw adalah orang yang minderan-, gw cuma lagi ingin menyemangati diri disaat down. Dan buat kamu disana, semoga bahagia dengan pilihan kamu. Tapi yakinlah, kamu ga akan bisa ngelupai aku sepenuhnya, dan ga kan bisa menemukan orang seperti aku diluar sana (iyalah, gw cuma satu..).
Ya, ini waktunya untuk mengucap selamat berpisah. :)
sumbergambar: http://cahayasalaf.wordpress.com/2010/02/24/perpisahan/

Friday, July 29, 2011

Dear You

#dearyou, 
"i love u more than i can say, why wont u just believe?"

dari semua rasa yang ada, ini yang paling menyakitkan. Sepi, karena merasa kehilangan. 


i must be learn to let u go, like u do

sumbergambar: https://armanketigabelas.wordpress.com/2011/02/

Wednesday, July 27, 2011

Sudut Pandang

"KITA BISA BERSEDIH KARENA ADA DURI DI TANGKAI MAWAR, ATAU BISA BERGEMBIRA KARENA ADA MAWAR DI TANGKAI BERDURI" 
-salah satu twit d TL saya

USAHA MERUBAH SUDUT PANDANG, 
KARENA TAK PUNYA PILIHAN, 
JADI SAYA HARUS SEMANGAAT!!












Tuesday, July 26, 2011

No Choice!

KARENA MEMANG, SAYA TIDAK PERNAH PUNYA PILIHAN..

Monday, July 25, 2011

Dari Logika-Untuk Hati, dengan ucapan: "Kapan Kamu Membiarkan Saya Menang?" @radityadika



Yup, sepertinya tingkat kegalauan saya udah nyampe pada titik dimana saya mesti menumpahkannya dalam bentuk tulisan. Sebenarnya saya ga suka semua blog saya berisi keluhan, tapi apa mau dikata, saya belum bisa mencurahkan tulisan jika suasana hati saya sedang baik.. heueheu..

Okay first, adalah (masih) masalah kerjaan. Udah berapa bulan di keuangan, dan tetep, saya belon bisa sepenuhnya enjoy. Dear God..kenapa ikhlas itu suliiiit sekali. Saya selalu benci perasaan deg-degan setiap kali menghitung uang dalam jumlah puluhan juta dan mengalokasikannya buat kegiatan kantor atau membagikannya dalam bentuk honor pegawai. Sumpah saya ga sukaaaaa..bikin sesek napas. Apalagi kalo ketemu selisih, ato jumlahnya beda, ato pajak nya salah..ARGH!

Dan sekarang, saya kehilangan penyemangat saya. Di posting sebelumnya, saya pernah cerita kalo saya ga fully matching sama temen deket yang juga temen kantor saya. Ya, saya akui saya childish..tapi jujur saja, setiap hari bersama mereka dan mendengarkan mereka membicarakan masalah pekerjaan di bagian yang dulu saya juga disana, adalah hal yang tidak menyenangkan. “Hari ini aku mau ngerjain ini, ini, ini, dan ini” atau “aduuh, cape ya banyak kerjaan dari daerah ini,” atau “seharian tadi ngerjain ini, besok mau berangkat pagi, mau ngerjain ini”. For the sake of God, I’m so fed up with that! Bisakah untuk tidak bersikap seolah-olah hanya mereka saja yang punya kerjaan? Semua orang punya peran masing-masing teman..

Dulu, beberapa bulan yang lalu, saya bisa tidak peduli dengan semua pembicaraan mereka. Kenapa? Karena saya punya penyemangat pribadi. Masi temen kantor tapi beda satker. Kita selalu bagi info soal kerjaan. Dia cerita kerjaan dan suasana di kantor nya seperti apa, dan saya cerita dikantor saya. Kita saling dukung, menulis bareng, atau sekedar berbagi ilmu, sampai mengikuti kegiatan bersama. Sehabis itulah, dia seperti menjaga jarak dari saya. Saya tau pasti dia sibuk setengah mati. Di unitnya, bisa dibilang dia lah andalannya. Awalnya saya berpikir positif, kita jarang komunikasi karena kesibukan dia. Tapi lama-lama, saya jadi berpikir lain. Ada yang salahkah dengan saya? Ada apa? Dia tetap punya waktu untuk maen sama anak-anak which is temen-temen saya juga yang satu satker sama dia, tapi tak punya waktu sama sekali untuk menyapa saya, bahkan di YM sekalipun. Tidak tahukah dia, kalau dia mempengaruhi semangat saya?

Huft..dari dulu, hal yang paling saya usahakan adalah menjadi independent girl. Yang berdiri di kaki saya sendiri, yang tidak akan terpengaruh dengan perlakuan orang lain. Tapi saya akui, semua itu tidak semudah mengucapkannya. Saya tidak suka dengan ketergantungan saya terhadap orang lain. Saya membenci perasaan sendirian dan kesepian karena kehilangan.

Kalau ada yang menyangka bahwa saya sedih karena punya perasaan khusus terhadap teman saya itu, adalah SANGAT SALAH. Demi Tuhan, saya tidak punya perasaan apapun, saya hanya butuh semangat, butuh partner yang tidak saya temukan disini.
Seperti Mario Teguh selalu bilang, obatnya patah hati adalah jatuh hati lagi. Methapor ke masalah saya, saya memutuskan untuk bertanya langsung kepada teman saya –yang saya lakukan bersamaan dengan menulis postingan ini-, dan kalau saya mendapatkan jawaban yang jelas yang mengharuskan saya untuk move on, saya akan move on..dan mencari penggantinya. Tapi kalau jawabannya menyenangkan, i’m gonna get him back! SEMANGAT!! :D

Itu pembicaraan pertama. Pembicaraan kedua adalah pertanyaan saya. Mengapa kita tidak bisa mengatur kepada siapa kita jatuh cinta? Ada seseorang, yang ‘mengaku’ sayang kepada saya, tidak bisa melupakan saya. Seseorang yang mengatakan bahwa kebahagiaan dia adalah dengan mengetahui kabar bahwa saya sehat, bahagia, dan baik-baik saja. Seseorang yang bilang, akan menunggu saya menikah baru memutuskan bagaimana hatinya nanti. Saya mungkin sok tau, tapi saya rasa saya tau *bingung* kalau dia tidak sedang menggombal atau bohong. Dia bukan tipe seperti itu. Dia baik, agamanya bagus, dia pintar, dia udah kerja, dan dia setengah mati mencintai saya. Pertanyaannya, kenapa saya tidak bisa memiliki rasa yang sama?? Bukankah hidup akan lebih mudah jika saya merasakan hal yang sama, kami menjalin hubungan, dan berpikir untuk menikah??

Tapi hidup memang tak pernah sesimple itu. Saya sedikit pun tidak menyimpan rasa padanya, saya mengagumi dia sebagai seorang yang pintar dan berwawasan, saya menyukai dia sebagai orang yang baik dan beragama bagus, tapi saya tidak cinta. Sepertinya saya harus mengalami berbagai hal dulu untuk memutuskan menikah dengan seseorang yang saya mau dan juga menginginkan saya. Saya jadi ingat pertanyaan ibu saya, menanyakan kesiapan saya untuk menikah tahun depan. Oh mom, apa saya memang sudah saatnya menikah? Saya mau menikah, saya kadang merasa lelah untuk bertahan sendirian, saya butuh sandaran, tapi untuk menikah? Hohoho..

Seringkali orang-orang menjodohkan atau sekedar ngeceng2in saya di kantor. Yang menjadi korban untuk di ceng2in sama anak baru, itu saya. Yang menjadi korban untuk di ceng2in sama peserta advokasi, itu saya. Yang disodorin narasumber kegiatan kantor untuk kenalin, itu saya. Yang disodorin calon-calon sampai nomer hp mereka dari beberapa orang, masih saya. Apa saya se desperado itu? Hihi.. positifnya, ada banyak orang yang memperhatikan saya ternyata.. :D

Tenanglah sodara-sodara, I’m single but not available..#halaaaah. Pada waktunya nanti, saya akan langsung membagikan undangan saja. Datang ya.. #eh? Hihihi..

sumber gambar: http://www.google.co.id/imgres?q=logika+cinta

Tuesday, April 5, 2011

GAMANG DIPARANTAUAN


Okay, sorry. Postingan kali ini menggalau lagi. :D. sebagai anak rantau yang udah pisah dari orang tua dari lulus SMP, seharusnya hal-hal kaya gini udah bukan masalah lagi buat gw. Tapi kenapa masi ngaruh ya.. gw lagi ngerasa sendiri, lagi ngerasa gamang..

Gw selama ini selalu punya kalimat yang bisa membangkitkan semangat, membuat gw kuat, membuat gw yakin kalo merantau adalah suatu hal positif yang bias ngasih banyak ke gw. Salahsatunya adalah kata-katanya Imam Syafii yang ada di dalam Novel Lima Negara. Gini nih:

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih,jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa
jika di dalam hutan

(sebuah kata mutiara dari Imam Syafii’)
Dikutip dari Negeri 5 Menara

See?? Kalimat yang luar biasa. Gw bukan tipikal anak manja yang apa-apa harus diurus orang tua. Dari mama gw belajar, ini hidup gw, dan gw yang bertanggung jawab sepenuhnya untuk itu. Karena itulah, mama dari dulu selalu ngasi gw kebebasan yang ngajarin gw bertanggung jawab.

Kebebasan itu yang bikin gw dari 2005 ampe sekarang “terdampar” di negeri bernama Bandung. Terdampar yang menyenangkan tepatnya, karena negeri ini bersahabat dan rejeki gw ada disini.. tapi seindah-indahnya Bandung, ga akan ada yang bisa ngalahin hometown kan ya? Katanya juga daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri.. (walo gw si lebih milih hujan emas di negeri gw deh.. ;p).

Seinget gw, almost 6 years disini, gw dua kali ngerasa bener-bener ga betah..hebat ya? #teteup.. Pertama itu sekitar tahun 3 kuliah. Waktu dimana semua lagi sibuk sama diri sendiri, kuliah lagi pusing, temen2 sibuk, dan gw kehilangan orang yang menjadi tempat bergantung. Jadi kesimpulannya, kali pertama gw ga betah d bandung karena NGERASA SENDIRI.

Kali kedua gw ga betah adalah sekarang. Alasannya? Kurang lebih sama, gw ngerasa sendiri. Setelah kepisah sama temen2 litbang, sekarang gw “enjoy” di keuangan.. gw juga masi ikutan penelitian. Kerjaan gw biasa aja. Cuma beberapa waktu kemaren, waktu gw lagi makan sendiri di kantin kantor, seorang senior kantor gw, sebut ajaa Bapak R (kaya apaan aja) bilang gini “neng iky sejak di keuangan lebih diem ya, ga seceria biasanya”. Hohohho..pernyataan beliau bikin gw ngaca, bikin gw mikir lagi “apa iya?”. Jawabannya: IYA BANGET! Sekarang gw lebih diem, ga terlalu heboh kaya biasa. As u know, gw ngekost sama 2 temen kantor yang dulunya sama-sama litbang. Sekarang gw kaga nyambung kalo mereka ngobrol soal kerjaan..dan tindakan yang paling pas buat kondisi ky gitu adalah ambil HP dan headset, puter lagu, dan diem. Terjadi lumayan sering, apalagi waktu nunggu bis kantor ngejemput dan lama-lama jadi kebiasaan. Gw sangat menikmati make headset dan diem sekarang.

Saat-saat ini, gw lagi ngerasa sendiri. Okay, gw ga bilang gw ga betah di kostan sama temen-temen gw. Gw betah, mereka bisa diajak diskusi, bisa diajak seneng2, bisa diajak susah, peduli dan meratiin gw, mereka baik banget. Tapi kayanya gw emang beda tipe sama mereka. Bingung ngejelasinnya gimana.. gitu lah pokoknya. Maybe I’m such a dog person..

Selain itu, sekarang gw jarang banget ketemu temen-temen deket baik d kampus atopun SMA. Dulu, kalo lagi ngerasa galau, gw bisa “lari” ke kostan salah satu temen SMA gw, tinggal milih. Ato gw bisa nunggu temen kampus pada dateng ke kostan buat ngehibur dan ngakak bareng. Sekarang??? Oh damn! I REALLY MISS MY OLD TIME! Padahal gw adalah orang yang berpegang ke sebuah kalimat sakti yang diajarin sama kakak kelas SMA gw: “orang yang selalu melihat masa lalu, tak akan pernah tw betapa amazingnya masa depan”. Aaaaa..whats happen with me?? Ngerasa ga punya siapa2 gini..ga punya tempat kabur, tempat lari, tempat ngadu.

Diem di kamar sepulang kantor, muter serial How I Met Ur Mother ampe gila, matiin lampu, and imagine I’m sleeping next to my mom adalah pilihan terbaik..


Wednesday, March 23, 2011

AAARRGGHHH!!!!

SUMPAH SAIA SEDANG GALAU GEJE!
SOMETHINGS WRONG IN MY HEAD, 
SOMETHINGS WRONG IN MY HEART!
AAAARRRRRGGGGGGGGGGHHHHH!!!!!!!!!!


 sumbergambar:http://www.google.co.id/imglanding?q=GALAU

Monday, March 21, 2011

Mohon Dengan Sangat

kemaren ngubek2 lagu di laptop, ketemu lagu ini.. liriknya bagus..

Ya. Allah aku ini insan yang kalah
Balutlah hatiku yang terbelah
Juga terpisah - pisah

Ya.. Allah hanya pada-Mu aku meminta
Dan hanya pada-Mu ku memohon
Mohon dengan sangat

Ya.. Tuhanku apalagi yang salah dariku
Bersujudku mohon kepada-Mu
Ampuni dosaku

Ya.. Tuhanku hanya engkau yang dapat mengerti
Kesepian yang mencabik diri
Kutak tahan lagi

Oh ya Allah, jangan biarkan aku terpisah
Terjerat dalam pusaran rindu
Rahasia kasih-Mu

Ya.. Allah, dia satu antara seribu
Kumohon jangan pisahkan aku
Mohon Dengan sangat

Ya.. Tuhanku apalagi yang salah dariku
Bersujudku mohon kepada-Mu
Ampuni dosaku

Ya.. Tuhanku hanya engkau yang dapat mengerti
Kesepian yang mencabik diri
Kutak tahan lagi

Oh ya Allah, jangan biarkan aku terpisah
Terjerat dalam pusaran rindu
Rahasia kasih-Mu

Oh Ya.. Allah, dia satu antara seribu
Kumohon jangan pisahkan aku
Mohon dengan sangat
Mohon dengan sangat

p.s: tidak ada tendensi apa2 dengan lirik lagu ini. :D :D

Friday, February 11, 2011

DON’T THINK U KNOW EVERYTHINGS ABOUT ME, U DON’T EVEN KNOW ME!!!


“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” ( Q.S. Al Hujurat ayat 12 )

“kebanyakan kesalahan yang dilakukan anak adam adalah karena lidahnya”.(HR.Tabrani).

”Dan barang siapa yang menjaga lidahnya maka Allah akan menutup auratnya”(HR.Tabrani).

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. (Al-Hujurat : 11).

 

“ Dan ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia”.(AL-Baqarah:83)

 

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu‘anhu sesungguhnya Rasulullah shalallahu’alaihi wa Sallam ? bersabda: “Tahukah kalian apa ghibah itu? Para shahabat berkata: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Kemudian beliau ? bersabda: “Engkau menyebutkan sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia membecinya. Ditanyakan (salah seorang dari para sahabat bertanya –pen),”Bagaimana halnya jika apa yang aku katakan itu terdapat pada saudaraku?” Beliau shalallahu’alaihiwasalam menjawab : “Jika yang engkau sebutkan tadi benar-benar ada pada saudaramu sungguh engkau telah berbuat ghibah, sedangkan jika itu tidak benar maka engkau telah membuat kedustaan atasnya.” (HR. Muslim ( 2577 ) dalam Al-Birr wa ash-Shilah wa al-Adaab. Lihat Bulughul Mahram cet. pustaka as-Sunnah 2007 .Hal 734)

“Sesungguhnya termasuk riba yang paling besar (dalam riwayat lain: termasuk dari sebesar besarnya dosa besar) adalah memperpanjang dalam membeberkan aib saudaranya muslim tanpa alasan yang benar.” (HR. Abu Dawud no. 4866-4967)



Tulisan diatas Cuma sebagian kecil dari firman Allah ataupun hadis yang membahas tentang ghibah dan dosanya. Tau rasanya diomongin dibelakang kawan? Gw tw, dan rasanya sakit sekali.. apalagi kebanyakan orang-orang yang berbicara paling banyak tentang lo, adalah orang yang paling sedikit kenal sama lo.

Gw benci sekali diomongin di belakang. Benar-benar benci. Karena itulah gw menjadi orang yang straight to the point, gw selalu omongin apa yang kerasa, gw bertanya langsung ke orangnya, dan tentu saja gw bakal make cara yang baik.

Gw ga bilang gw adalah orang suci yang sama sekali engga pernah ngomongin orang. Tapi karena gw tw pasti sakitnya diomongin dibelakang, apalagi yang diomongin itu keburukan kita, dan diomongin bukan dalam rangka mencari suatu jalan keluar atau hikmah, gw berusaha untuk tidak ngomongin orang. Gw usaha. Kalopun ngerasa ada masalah sama seseorang, gw akan langsung bertanya sama yang bersangkutan, ada apa? Salah gw apa? Dan minta maap kalo memang gw salah. Bukankah jauh lebih menyenangkan seperti itu? Kenapa harus menjelek2an orang lain yang ga lain adalah temen sendiri hanya untuk dapet kepuasan ngomongin orang? Kalo memang ada yang salah dengan dia, baik sikapnya, tabiatnya, tingkah lakunya, bukankah sangat baik kalo lo mengingatkan dia? Nambah pahala, Bukannya malah nambah2in dosa.

"Great minds talk about ideas, average minds talk about events, and small minds talk about people." 
betul tidak? Jadi marii, sama2 jaga lisan kita.. sumpah, diomongin dibelakang itu ga enak kawaaan.. :)
Duhai Allah, bantu iqy ngejaga lisan iqy, ampuni dosa iqy kalo iqy ngomongin orang, astaghfirullah..dan jadikan iqy orang yang pemaaf, yang sabar, yang bisa befikir positif.. Aamiin..


sumber gambar: http://www.google.co.id/imglanding?q=jaga+lidah&hl=

Friday, February 4, 2011

KARENA MEMANG TAK ADA TEMPAT UNTUK ORANG YANG SETENGAH HATI


(Ketika Kepentingan Individu Dan Organisasi Bertabrakan)
Hari ini hari pertama gw di keuangan. Setelah dikasi kesempatan ampe jumat kemaren, hari ini gw mau ga mau harus pindah ke keuangan. Entahlah, gw juga sebenernya males kalo isi blog gw ngeluuuuuuh melulu..heuheu.. tapi bener, gw Cuma mau ngeluarin unek-unek doank, semoga lega trus bisa berpikir positif abis itu.
Jumat gw nerima undangan untuk rapat litbang soal assessment center. Walopun bos baru gw bilang engga akan ngebatesin kalo gw mau ikutan dan terlibat diacara litbang, tapi dengan kerjaan yg dikasi k gw, tetep aja gw ga bisa ikut.. gw mastiin sekarang, kalo gw bener2 harus kerja dobel untuk ngebuktiin kalo gw bisa. Gw selesain kerjaan di keuangan dan gw ikutin kegiatan di litbang.
Kerjaan pertama gw tadi adalah ngentry data ke excel. Namanya data LKKR, apaan kepanjangannya gw juga lupa. Tebeeeeel pisaan. Secara data semua kegiatan satu kantor yang dirinci satu satu, puyeng gw ngeliat angka semua. Pegel, perih mata dan laper, secara gw tadi shaum..*astaghfirullah..hihi..
Tadi siang bisa dibilang bukan hari yang menyenangkan buat gw. Gw masi ngerasa belon sepenuhnya ikhlas ada di ruangan itu. Gw masi belon bisa selepas seperti waktu ada di litbang. Kaya nya si pengaruh usia. Kalo d litbang, rata2 kita seumuran, jadi becandanya bisa bebas, bisa lepas. Kalo d keuangan banyakannya ibu2 n bapak2, bingung gw..hehe.. dan satu lagi yang paling ngeganggu, bau rokok d ruangan itu, bikin muaaal..gw bener2 benci bau rokok..hiks..
Eh gw belon cerita ya, hari minggu siang kemaren, sehari sebelon gw pindah ke keuangan, gw mimpi gw resign dari kantor. Inget banget kebangun dalam keadaan bingung, mikirin kelanjutan penelitian mandiri n tulisan jurnal yang udah gw rencanain..hihi.. walopun berusaha keras untuk ikhlas, ternyata ada sebagian kecil di alam bawah sadar gw yang masi mikirin, ampe kebawa mimpi. Gawat juga ternyata..huhuhu..
Beginilah kalo kepentingan individu tabrakan sama kepentingan organisasi. Si individu akan selalu bilang :”organisasi engga ngedukung saya untuk mengembangkan diri, engga menempatkan saya sesuai dengan potensi dan kesukaan saya. Kan kalo saya ditaro di tempat yang saya suka, saya bisa optimal.” Sementara organisasi bakal ngebela diri: “saya ngebutuhin kamu, kamu harus bersedia dan bisa ditempatkan dimana aja. Ini kan demi organisasi, gimana organisasi bisa maju kalo orang-orang ‘tertentu’ engga mau ditempatin dimana aja, maunya milih2..”
Dan itu yang sekarang gw alamin. Pikiran jahat gw mikir kalo organisasi udah semena-mena sama gw. Menghalangi cita-cita gw untuk menjadi peneliti. Menempatkan gw di tempat yang engga gw suka, ngasi gw kerjaan yang engga gw ngerti. Tapi kalo pikiran baik gw lagi berfungsi, gw bakal mikir kalo ini justru kesempatan buat gw. Kesempatan dapet ilmu baru, kesempatan adaptasi sama orang2 baru, dan gw masi tetep bisa terlibat di kegiatan litbang. Kan keren tuh, gw ngerjain dua kerjaan.. multitasking.. waakakakakakakka.. *ketawa setan plus ketawa miris.. :D :D
Individu dan organisasi harusnya saling ngedukung dan saling ngalah. Kadang ada waktunya dimana si individu harus tw posisinya (yang ngegaji dia kan organisasi..hihi..), harus mau mengeyampingkan ego pribadinya demi kepentingan organisasi. Karena organisasi emang butuh individu yang seperti itu. Dan kadang, mungkin ada waktu nya organisasi memaklumi kondisi si individu. Memahami potensinya, dan meletakkan dia sesuai pola karir yang seharusnya. Bukankah kalo individu itu bagus, nama organisasi juga kan terbawa bagus? Selain itu, organisasi juga betul-betul perlu melakukan analisis beban kerja, analisis jabatan..supaya tw, apa sih yang organisasi butuhin? Kalo butuh tenaga keuangan, kenapa tidak mengusulkan untuk merekrut Sarjana Akuntansi tahun ini? Kalo memang butuh tenaga IT handal, kenapa engga bikin formasi Sarjana Informatika tahun ini? Malah ngehire tenaga outsource yang justru bikn makin mahal.. engga ngerti dah gw..
Huft..SEMANGAAAAAAT!!!
Gw mau ngucapin makasi buat bang Maihan, yang udah ngasi semangat. Yang bilang kalo ini bukan hukuman, bukan bencana, justru waktunya gw nunjukin kalo gw bisa. Yang bilang “u’re d special one”, makanya dipindahin. Yang berulang-ulang bilang itu. Makasiiiii sekali..
Juga buat mas Octa, temen seangkatan gw di Satker Jakarta, yang juga terus ngasi semangat dan bilang “kita harus saling menguatkan kalo lagi down gini, sekarang mah jalanin aja dulu.. kembangin diri tetep, ayo kita cari beasiswa.. ayo kita nulis tandem..ayo semangaaaat”. Makasi mas octaaaaa.. 
Buat satu lagi temen seangkatan di Satker Jakarta, yang kalo denger cerita dia soal kerjaan, gw masi ngerasa lebih beruntung..hihihihi… makasiiii Toni.. makasi banyaaaaak udah mau denger keluhan dan cerita gw.. makasi buat kalimat “iqy pasti bisa! Ayo iqy!”..
Buat temen2 litbang gw, makasi ya masi tetep anggap gw ada.. 
Buat mas Fahrul, yang secara tidak langsung memberikan contoh ikhlas ngejalanin kerjaan walopun bukan di tempat yang seharusnya..
Dan buat kamu, yang udah baca blog ini..maap ya banyak ngeluhnya.. entar2 engga deh.. yang bersemangat!! :D :D
Mari-mari, KERJA KERAS-KERJA CERDAS-KERJA IKHLAS, karena memang tak ada tempat untuk orang yang setengah hati.. :)
*ini semata-mata postingan pribadi. Postingan anak bau kencur yang baru satu tahun dalam organisasi ini. Belum ngerti apa-apa.. Cuma dalam rangka mengeluarkan pikiran gw doank.. :D
*dan postingan ini harusnya masuk tgl 31 Januari kemaren, molor meluluuuu..hihihi..

Tuesday, February 1, 2011

FILOSOFI PENSIL

Filosofi Pensil

Oleh: Anthony Dio Martin[1]




“Setiap orang membuat kesalahan.

Itulah sebabnya pada setiap pensil

Ada penghapusnya”

(pepatah Jepang)

Kala ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh hikmah dari sebatang pensil. Dikisahkan, sebuah pensil akan segera dibungkus dan dijual ke pasar. Oleh pembuatnya, pensil itu dinasehati mengenai tugas yang akan diembannya. Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil. Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.

“Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. Kamu boleh melakukan fungsi apa pun, tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis. Kalau kamu gagal sebagai alat tulis. Macet, rusak, maka tugas utamamu gagal. “

“Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna, kamu akan mengalami proses penajaman. Memang menyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal.”

“Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu. Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu. Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia.”

“Keempat, kamu tidar bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu”.

“Kelima, Di saat-saat terakhir, apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya. Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil-pensil yang telahmenghasilkan karya-karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat”.

Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya, dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya.

Pembaca, pensil-pensil ini pun mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini. Saya pun percaya, bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini. Yang jelas, ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu digenapi dan diselesaikan.

Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini. Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita, akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna.

Hilang arah

Tidak mengherankan jika Victor Frankl yang memopulerkan Logoterapi, yang dia sendiri pernah disiksa oleh Nazi mengemukakan, “tujuan hidup yang jelas, membuat orang punya harapan serta tidak mengakhiri hidupnya”. Itulah sebabnya, tak mengherankan jika dikatakan bahwa salah satu penyebab terbesar dari angka bunuh diri adalah kehilangan arah atau tujuan hidup. Maka, dari filosofi pensil di atas kita belajar mengenai lima hal penting dalam kehidupan.

Pertama, hidup harus punya tujuan yang pasti. Apapun kerja, profesi atau pun peran kita mainkan di dunia ini, kita harus berdaya guna. Jika tidak, maka sia-sialah tujuan diri kita diciptakan. Celakanya, kita lahir tanpa sebuah instruksi ataupun buku manual yang menjelaskan untuk apakah kita hadir di dunia ini. Pencarian akan tujuan dan panggilan kita, menjadi tema penting selama kita hidup di dunia.

Yang jelas, krhidupan kita dimaknakan untuk menjadi berguna dan bermanfaat serta positif bagi orang-orang di sekitar kita, minimal untuk orang-orang terdekat. Jika tidak demikian, maka kitauseless. Tidak ada gunanya. Sama seperti sebatang pensil yang tidak bisa dipakai menulis, maka ia tidaklah berguna sama sekali.

Kedua, akan terjadi proses penajaman sehingga kita bisa berguna optimal, oleh karena itulah, sering terjadi kesulitan, hambatan ataupun tantangan. Semuanya berguna dan bermanfaat sehingga kita selalu belajar darinya untuk menjadi lebih baik. Ingat kembali soal Lee Iacocca, salah satu eksekutif yang justru menjadi besar dan terkenal, setelah dia didepak keluar dari mobil Ford. Pengalaman itu justru menjadi pemacu semangat baginya untuk berhasil di Chryster.

Ingat pula, Donald Trump yang sempat diguncang masalah finansial dan nyaris bangkrut. Namun, kebangkrutan itulah yang justru memberikan kesempatan kita mengeluarkan yang terbaik.

Ketiga, bagian internal diri kitalah yang akan berperan. Saya sering menyaksikan banyak artis, ataupun bintang film yang terkenal, justru yang hebat bukanlah karena mereka paling cantik ataupun paling tampan. Tetapi kemampuan dalam diri mereka, filosofi serta semangat merekalah yang membuat mereka menjadi luar biasa. Demikian pula pada diri kita. Pada akhirnya, apa yang ada di dalam diri kita seperti karakter, kemampuan, bakat, motivasi, semangat, pola pikir itulah yang akan lebih berdampak daripada tampilan luar kita.

Keempat, pensil pun mengajarkan agar bisa berfungsi sempurna kita harus belajar bekerja sama dengan orang lain. Bayangkan seorang aktor atau aktris yang tidak mau diatur sutradaranya. Bayangkan seorang anak buah tidak mau diatur atasannya. Atau seorang service provider yang tidak mau diatur pelanggannya. Mereka semua tidak akan berfungsi sempurna. Agar berhasil, terkadang kita harus belajar dari ‘guru’ yang lebih tahu adalah sesuatu yang membuat kita menjadi lebih baik.

Terakhir, pensil pun mengajarkan kita meninggalkan warisan yang berharga melalui karya-karya yang kita tinggalkan. Tugas kita bukan kembali pada kondisi utuh dan sempurna, melainkan menjadikan diri kita berarti dan berharga. Itulah filosofi ‘memberi dan melayani’ yang diajarkan oleh Tuhan kita. Itulah sebabnya Ibu Teresa dari Calcutta ataupun Albert Schweitzer yang melayani di Afrika lebih mengumpanakan diri mereka seperti sebatang pensil yang dipakai Tuhan.

Yang penting, hingga pada akhir kehidupan kita ada karya ataupun hasil berharga yang mampu kita tinggalkan. Tentu saja tidak perlu yang heboh dan spektakuler.


[1] Trainer, Speaker, EQ Motivator, Ahli Psikologi, Pakar NLP, Hypnotherapist, Penulis buku-buku best seller, Managing Director HR Excellency

sumber gambar: http://www.google.co.id/imglanding?q=PENSIL&um

Friday, January 28, 2011

KETIKA HIDUP ENGGA BERJALAN SEPERTI YANG KITA MAU, IKHLASKANLAH..

Hari ini hari Jumat, tanggal 28 januari 2011. Hari ini suasana langit mendung, entahlah.. gw merasa terwakili.. suasana hati gw lagi mendung. Ada beberapa hal yang bikin gw sedikit down di bulan ini.

Yang pertama masalah pekerjaan, gw di rotasi ke bagian keuangan. Gw kaget, dan semua orang kecuali struktural di kantor gw kaget. Alasan pimpinan adalah karena bagian keuangan butuh tambahan orang buat ngehandle kerjaan disana dan gw dinilai sebagai orang yang tepat dan memenuhi untuk itu. Gw ga tw harus senang ato sedih, yang pasti awal keputusan itu dibacakan, gw protes k bos gw. Gw nanya, apa yang salah sama kerjaan gw selama setahun disini, kenapa gw di rotasi. Gw mempertanyakan pola karir yang mereka sebut-sebut. Gw mempertanyakan kabar formasi peneliti gw. Gw protes! Beliau ngejelasin kalo ini demi organisasi, keuangan butuh gw, dan bukan karena kesalahan gw ato yang lainnya. Ini bukan hukuman buat gw. Dan gw tw protes gw ga akan guna, SK nya udah turun, dan berkaca pada pengalaman temen2 gw sebelumnya, gw semakin ngerasa pasti kalo ini udah final.

Sekarang gw lagi berusaha untuk berfikir positif, dengan kerja d bagian keuangan, gw jadi ngerti gimana ngatur uang di organisasi, seengganya ilmu akuntansi yang pernah gw dapet Cuma satu semester di tahun awal gw kuliah bakal kepake (walopun udah ga ada yang nempel di otak gw). Gw harus punya banyak ilmu, gw harus punya pengalaman kerja di berbagai unit, gw dipaksa untuk pinter-pinter bagi waktu karena buat gw, jadi peneliti adalah tujuan gw otomatis gw harus tetep terlibat dalam kegiatan litbang. Ngebantu sebisa gw. Dan GW HARUS BISA!.

Yang kedua masalah perasaan. Cuma kalo masalah ini, ga perlu gw certain secara detail. Yang pasti gw lagi sedih. Lagi berusaha mengikhlaskan semua.

Seperti yang Adam Smith bilang, ada invisible hand dalam system ekonomi. Jadi serahkan saja semuanya kepada pasar. Gw percaya itu. Dalam kehidupan, selalu ada invisible hand yang udah ngatur semua nya buat kita. Tapi tentu aja invisible hand itu engga akan bergerak tanpa ada usaha dan doa manusia.

Yang bisa dan harus kita lakuin Cuma USAHA dan DOA. Lakukan terus menerus, tanpa henti. Allah ga buta, Allah itu ga tuli, dan Allah Maha Kaya. Allah pasti liat usaha kita, Allah pasti denger doa kita, dan Allah akan selalu ngasi apa yang kita BUTUH, bukan apa yang kita PENGEN.

Hidup itu dinamis, dan walopun perubahan bukanlah hal yang gampang untuk dilakukan, tapi engga ada ruginya dicoba. Sepanjang perubahan itu selalu bergerak ke kanan, ke arah yang lebih baik. dan jangan pernah remehkan kekuatan doa.

Saat Allah mengabulkan doamu, Dia meminta imanmu,

Saat Allah belum mengabulkan doamu, Dia meminta sabarmu,

Dan saat Allah mengabulkan tapi bukan doamu, Dia memilihkan yang terbaik untukmu.

(tulisan ini gw bikin untuk menyemangati diri sendiri, kalo gw masi punya Allah yang Maha Pengasih, yang Maha Penyayang.)

sumber gambar: http://www.google.co.id/imglanding?q=kekuatan+doa&um

 
Copyright 2009 malamcintahujan. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator
Blogger Showcase